Selasa, 06 Juli 2010

Daun itu bernama (Aku)

*Ini merupakan deskriptif dari tulisan sebelumnya pada blog ini Senin, 8 September 2008*


Teh ini ada berbeda sepertinya, atau karena lidah ku terbiasa dengan secangkir kopi? sudahlah yang penting diteras malam - malam gini ditemani teh dan cemilan memang pas buat menemaniku baca majalah sambil menyelonjorkan kaki penuh kepenatan ini. lembar demi lembar kubuka sudah hobi ku melihat gambar gambar kebutuhan wanita yang selalu menggiurkan. emmm... sepertinya ada suara yang ku kenal, ya telepon genggam ku berdering terus menerus,, pasti dia yang tak pernah absen menghubungi ku setiap hari, Dia sahabat tak terduga ku. Cepat cepat ku menuju kamar remang remang kesayangan ku dan segeralah menghampiri telepon genggam ku dan "emm,," sapa khas ku ketika mengangkat telepon. seperti biasa dia selalu memulai dengan kata "lagi dimana?" dan aku menjawabnya dengan sembari rebahan "ya dirumahlah". Dan dengan kebiasaan laginya dia tanpa ditanya pun dia menjawab "masih di kantor nih gw".

"terus???" dengan datarnya ku menjawabnya, walaupun datar mengapa dia tetap semangat sekali yah pikir aku dalam hati. "eh, gw punya cerita bagus nih buat lo" lanjutnya dengan nada yang sangat semangat untuk bercerita kepada ku. Dan masih dengan nada yang datar ku menimpalinya dengan "ahhh,,paling cerita dia lagi dia lagi". Sahabat ku ini tak pernah absen cerita tentang seorang yang sangat dia cintai, ya setiap hari selalu ada cerita, sejarah dan kenangan yang dia bagi dan aku pun menikmatinya. "bukan" jawabnya dia santainya,, masih dengan nada datar dan agak penasaran "jadi???",,, "ini cerita lo yang digambarkan dengan pohon, daun dan angin" nada suaranya sudah menurun dan membuat keheningan kamar remang remang ku menjadi semakin hening.

"Aduhhh,, cepetan deh kalau mau cerita,jangan kelamaan!!!" ya, saya sudah penasaran padahal dia tau saya orang yang tidak bisa dibuat penasaran, jangan kan penasaran cerita kalau ibarat saya sudah ke patil saya akan penasaran seumur hidup, dan itu benar benar terjadi pada saya yang penasaran dengan seorang lelaki yang membuat saya sudah kurang lebih 5 tahun mencintainya pada saat itu. Tertawa renyah khasnya pun keluar "huahaha,,ini cerita sedih dan pas selesai baca gw ngerasa ini kan cerita cinta". Seakan bantal disebelahku ingin sekali ku lempar ke arahnya, seandainya dia dihapanku saat itu.

"Mau cerita apa gak? atau gak gw tutup!" kata kata pamungkas ku keluar juga dan dia mulai menceritakan kisah daun, pohon dan angin itu. "Judulnya, Daun terbang karena angin tertiup atau karena pohon tidak memintanya untuk tinggal,,dari judulnya aja sedih kan?? ". Kali ini nada suara ku sudah hanyut dalam makna sedih judul cerita itu "iya,, kok jadi sedih yah?". "dengerin baik baik yah, gw ceritain". Dia pun mulai bercerita, bagaimana sang pohon bagaimana sang daun dan bagaimana sang angin.


POHON : Orang2 memanggilku "POHON" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku. Aku telah berpacaran sebanyak 5 kali dan ada satu wanita yang sangat aku cintai tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak cantik, tidak memiliki tubuh yang sexy tetapi dia sangat peduli dengan orang lain, religius dan dia hanya wanita biasa saja. Aku menyukainya, sangat menyukainya. Gayanya yang innocent dan apa adanya. Kemandiriannya, kepandaiannya dan kekuatannya adalah alasan aku tidak mengajaknya kencan karena aku merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku. Aku takut jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang. Aku takut kalau gosip gosip yang ada akan menyakiti dirinya. Aku merasa dia adalah "sahabatku", Aku akan memilikinya tiada batasnya dan tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia. Alasan yang terakhir adalah membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini. Dia tau aku mengejar gadis gadis lain dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun. Ketika Aku mencium pacarku yang ke-2 terlihat olehnya, dia hanya tersenyum dengan berwajah merah "lanjutkan saja" katanya, setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak dan merah. Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis tetapi Aku tertawa bercanda dengannya seharian di ruang itu. Di sudut ruang itu dia menangis dan dia tidak tau bahwa Aku kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal dan hampir 1 jam kulihat dia menangis disana. Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya, pernah sekali mereka berdua perang dingin dan aku tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget, aku tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku. Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tau dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia. Aku juga sedih ketika aku putus dengan pacarku yang ke 5, aku mengajaknya pergi dan setelah kencan satu hari itu aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku. Aku cerita tentang putusnya aku dengan pacarku dan dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang. Aku tau pria itu dia sering mengejarnya selama ini, pria yang baik, penuh energi dan menarik. Aku tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, aku hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika sampai di rumah sakit hatiku bertambah kuat dan Aku tidak dapat menahannya. Seperti ada batu yang sangat berat didadaku. Aku tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun apa daya, air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya. Sudah sering aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya . Handphoneku bergetar ternyata ada sms masuk dan sms itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis. Sms itu berbunyi "DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?"

Tanpa ku tersadar kelopak mata ku mulai membasah dan ku berkata padanya "ini benar benar cerita atau lo buat crita tentang gw?" "hushhh,,bawel deh! dengerin sampai selesai",, "eh, lo nangis ya?". Dia pun tersadar dari suara parau ku bahwa ku terhanyut dalam ceritanya. "Jangan nangis dulu yah ini belum seberapa". "lanjutinnnn", aku pun berteriak kepadanya untuk melanjutkan. Sambil mendegarkan lanjutan ceritanya ku nyalakan list lagu dalan telepon genggam ku lainnya. Dan dia pun melanjutkan ceritanya...


DAUN : Aku suka mengoleksi daun-daun, kenapa? Karena aku merasa bahwa DAUN untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali membutuhkan banyak kekuatan. Selama 3 tahun aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi "Sahabat". Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya, aku mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya CEMBURU. Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon. Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan. Ketika mereka putus, aku menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi dan aku menyukainya. Aku tau bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak mau mengatakannya? Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu untuk melangkah? Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku sedih. Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa. Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tapi mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman? Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati!!! Aku tahu kesukaannya, kebiasaannya tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui. Kau tidak mengharapkan aku seorang wanita untuk mengatakannya bukan? Diluar itu, aku mau tetap disampingnya, memberinya perhatian, menemani dan mencintainya. Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku. Hal itu seperti menunggu telephonenya tiap malam dan mengharapkan mengirimku sms. Aku tau sesibuk apapun dia, pasti meluangkan waktunya untuk ku karena itu aku menunggunya 3 tahun cukup berat untuk kulalui dan aku mau menyerah. Kadang aku berpikir untuk tetap menunggu. Dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini dan akhir tahun ke-3, seorang pria mengejarku setiap hari dia mengejarku tanpa lelah. Segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan dariku dan aku berpikir apakah aku ingin memberikan ruang kecil di hatiku untuknya? Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon. Akhirnya, aku sadar bahwa aku tidak ingin memberikan angin ini ruang yang kecil di hatiku. Aku tau Angin akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik. Akhirnya aku meninggalkan Pohon tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal. Aku sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku.."DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?"

"lanjutin gak? gw ngeri lo semakin kenceng nagis nya". bukan berlebihan tetapi ini benar adanya cerita diriku, sambil terisak isak sroootttt dan aku memintanya untuk melanjutkannya. "beneran gak apa apa? gw jadi ikutan sedih nih,," nadanya mulai memarau.


ANGIN : Aku menyukai seorang gadis bernama Daun karena dia sangat bergantung pada Pohon jadi aku harus menjadi ANGIN yang kuat. Angin akan meniup Daun terbang jauh. Pertama kalinya aku melihat seseorang memperhatikan kami ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman temannya memerhatikan Pohon. Ketika Pohon berbicara dengan gadis gadis, ada cemburu di matanya. Ketika Pohon melihat kearah Daun, ada senyum di matanya. Memperhatikannya menjadi kebiasaanku seperti daun yang suka melihat Pohon. Satu hari saja tak kulihat dia aku merasa sangat kehilangan. Di sudut ruang itu, ku lihat pohon sedang memperhatikan daun, air mengalir di mata daun ketika Pohon pergi. Esoknya kulihat Daun di tempatnya yang biasa sedang memperhatikan Pohon. Aku melangkah dan tersenyum padanya kuambil secarik kertas, kutulis dan kuberikan padanya. Dia sangat kaget dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima kertas dariku. Esoknya dia datang menghampiriku dan memberikan kembali kertas itu. Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena Daun tidak mau meninggalkan Pohon. Aku melihat kearahnya kuhampiri dengan kata kata itu, sangat pelan dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan telponku. Aku tau orang yang dia cintai bukan aku tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku. Selama 4 bulan aku telah mengucapkan kata cinta tidak kurang dari 20x kepadanya. Hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan tapi aku tidak menyerah. Keputusanku bulat aku ingin memilikinya dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku. Aku bertanya, "apa yang kaulakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas? Mengapa kau selalu membisu? "Dia berkata, dan "Aku menengadahkan kepalaku"..."Ah?" Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar. "Aku menengadahkan kepalaku" dia berteriak. Kuletakkan telepon dan melompat berlari seribu langkah kerumahnya. Dia membuka pintu untuk ku dan ku peluk erat-erat tubuhnya..."DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?"

Tersontak aku menangis,, keadaan pun menjadi sunyi seakan lagu yang ku nyalakan berhenti bersuara. Hanya isak tangis ku, hanya suara gemuruh hidung ku dan ku berkata "terimakasih telah membuat ku menangis". "ngak ada maksud sampe buat lo sedih begini" dia pun membuat ku untuk merasa lebih baik tetapi itu tak mampu membuat emosi ku yang terbawa cerita sedih itu menjadi biasa saja.

Dalam sekali mendengar cerita itu seolah semua kalimat sudah menempel dengan lengketnya di otak ku, hati ku dan emosi ku, betapa tidak itu lah bagian dari perjalanan ku. Bedanya hanyalah, aku mencintai pohon bukan 3 tahun melainkan 5 tahun pada saat itu. Pohon memiliki 5 pacar dan pohon ku memiliki lebih dari 5 pacar. Bedanya lagi adlah daun dapat terbang karena angin berhasil membawanya pergi tetapi aku??? tak satu pun angin berhasil membawaku pergi darinya, malah aku mengatakan pada angin angin itu "maaf, jangan menunggu ku karena aku akan tetap disini menunggu nya".

Dan sejenak pun ku dapat mengontrol emosi ku. "trus masih mau terus terusan jadi daun?" sahabat ku berani mengeluarkan suaranya disaat keheningan pun masih tersisa. "entahlah" jawaban pasrah ku. "buat apa? lo berhak bahagia dengan angin angin itu". "gak ah ntar gw masuk angin kalau kebawa angin". ya ya ya aku malas melanjutkanya hingga keluar kata kata gak penting itu.

Tak lama pun kita terbahak dalam tawa dengan cacian cacian kasih sayang. seolah aku tak ingin mengingat cerita Daun, Pohon dan Angin itu,, ohh tidak jangan kan lupa sejenak, sampai detik ini pun aku masih mengingatnya dengan baik.

Memasuki tahun ke-6 pun akhirnya aku dapat membuat cerita versi aku,, Daun terbang bukan karena angin bertiup kencang tetapi karena pohon tidak menginginkannya untuk tetap tinggal. Tidak buruk bukan perubahan judul itu?

*Terimakasih untuk seseorang atas kejadian tepat dimana tanggal 5 tahun aku mencintainya, kini aku mengenangnya...*


Tertanda,
DAUN

1 komentar:

تاج للخدمات المنزلية mengatakan...



شركة تاج لتنظيف المنازل بالدمام 0551844053 وتسليك المجارى وتنظيف البيارات وتنظيف المجالس
والكنب وتنظيف المفروشات وكافة الخدمات المنزلية المتعلقة بتنظيف المنزل


شركة تسليك مجارى بالدمام
شركة تنظيف منازل بالدمام